Saturday, June 6, 2015

Pentingnya Peran Penilai di Masyarakat



Jakarta, 26/05/2015 Kemenkeu - Naiknya status opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) pada tahun 2009 adalah salah satu bentuk pentingnya peran penilai di lingkungan pemerintah. Menurut Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, penilai di pemerintah pusat melakukan penyusunan neraca dan pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN), sehingga meningkatkan nilai aset pemerintah hingga 61 persen.

Friday, June 5, 2015

Pertumbuhan Lembaga Sosial di Indonesia




Pengertian pranata sosial menurut Menurut Robert MacIver dan Charles H. Page mengartikan lembaga sosial sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang berkelompok dalam suatu kelompok keemasyarakatan yang dinamakan sosialisasi.

Silaturahmi Antar Lembaga Sosial


Berita Kelurahan, Malang, Minggu, tanggal 31 Mei 2015, giliran RW 06 mendapat giliran menjadi tempat pertemuan rutin antar lembaga sosial di Kelurahan Blimbing. Pertemuan yang setiap bulan diadakan satu kali merupakan ajang silaturahmi antar lembaga sosial yang ada, seperti, LPMK, BKM, Karang Taruna, PKK, Kader Lingkungan dan para Ketua RW dan juga menjadi sarana bagi kelurahan untuk memberikan informasi-informasi penting kepada kelompok masyarakat di atas bagi dari pihak kelurahan maupun dari pemerintah Kota Malang.

Monday, April 6, 2015

Penelitian Meta Analisis




Oleh : Hasana Annas, Tugas KSHP

Pendahuluan.

                   Meta analisis pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson pada tahun 1904 untuk kajian di bidang kesehatan/pengobatan. Penelitian meta analisis tidak bersifat subyektif apabila dibandingkan dengan metode tinjauan lainnya. Penggunaan meta analisis memiliki salah satu keuntungan, yaitu ditemukannya studi baru dari berbagai hasil perbandingan penelitian. Selain itu, Salah satu syarat yang diperlukan dalam melakukan meta analisis adalah pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang sejenis.

                   Untuk mengenal lebih lanjut tentang meta analisis, mari simak uraian selanjutnya pada blog ini. Pada pembahasan selanjutnya akan dijelaskan mengenai definisi meta analisis dari beberapa ahli, lalu tujuan dari meta analisis tersebut, kemudian terdapat penjelasan mengenai beberapa jenis meta analisis itu sendiri, dan terakhir terdapat metode penelitian dari meta analisis.

Monday, April 7, 2014

Inovasikah? Katakan YES, NO or YES & NO



A. PENDAHULUAN

                         Dalam dunia pendidikan seringkali kita mendengar istilah “inovasi”. Sebelumnya, mari mengetahui pengertian inovasi terlebih dahulu. Menurut Rogers, inovasi adalah suatu ide, praktek, atau objek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau satu unit adopsi lain, sedangkan Reigeluth berpendapat bahwa inovasi adalah suatu proses perubahan secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. 

                      Untuk memahami bagaimana sesuatu dapat dikatakan inovasi atau bukan, diadakan survei yang diberi judul “Inovasikah? Katakan YES, NO or YES & NO”. Tujuan dari Survei ini ialah untuk mencari keterangan dari suatu kelompok. Responden dalam survei ini adalah mahasiswa jurusan Teknologi Pendidikan (Reguler), Universitas Negeri Jakarta angkatan tahun 2012 dan ada juga beberapa angkatan lain dalam jumlah yang sangat kecil. Survei dilakukan melalui forum group discussion online, dimana cara ini digunakan untuk menguji responden melalui komentar grup via facebook. Survei diawali dengan cara memposting pertanyaan yaitu : 

"Apakah Forum Group Discussion DIP (Difusi Inovasi Pendidikan) ini termasuk inovasi dalam mata kuliah ini?. Kalau Anda jawab "YES", atau "NO" atau "YES & NO", berikan alasan mengacu pada teori Rogers & Reigeluth".

Thursday, November 29, 2012

Hakikat Fenomenologi Ilmu Pendidikan

Hakekat Fenomenologi

Fenomenologi (Inggris: Phenomenology) berasal dari bahasa Yunani phainomenon dan logos. Phainomenon berarti tampak dan phainen berarti memperlihatkan. Sedangkan logos berarti kata, ucapan, rasio, pertimbangan. Dengan demikian, fenomenologi secara umum dapat diartikan sebagai kajian terhadap fenomena atau apa-apa yang nampak. Lorens Bagus memberikan dua pengertian terhadap fenomenologi. Dalam arti luas, fenomenologi berarti ilmu tentang gejala-gejala atau apa saja yang tampak. Dalam arti sempit, ilmu tentang gejala-gejala yang menampakkan diri pada kesadaran kita.
Sebagai sebuah arah baru dalam filsafat, fenomenologi dimulai oleh Edmund Husserl (1859 – 1938), untuk mematok suatu dasar yang tak dapat dibantah, ia memakai apa yang disebutnya metode fenomenologis. Ia kemudian dikenal sebagai tokoh besar dalam mengembangkan fenomenologi. Namun istilah fenomenologi itu sendiri sudah ada sebelum Husserl. Istilah fenomenologi secara filosofis pertama kali dipakai oleh J.H. Lambert (1764). Dia memasukkan dalam kebenaran (alethiologia), ajaran mengenai gejala (fenomenologia). Maksudnya adalah menemukan sebab-sebab subjektif dan objektif ciri-ciri bayangan objek pengalaman inderawi (fenomen).
Immanuel Kant memakai istilah fenomenologi dalam karyanya Prinsip-Prinsip Pertama Metafisika (1786). Maksud Kant adalah untuk menjelaskan kaitan antara konsep fisik gerakan dan kategori modalitas, dengan mempelajari ciri-ciri dalam relasi umum dan representasi, yakni fenomena indera-indera lahiriah.

Macam-macam Pendidik


1. PENGERTIAN PENDIDIK
Artidasar :orang yang mendidik.
Pendidikialahsemua orang yang memilikitanggungjawabuntukmendidik, termasuk di dalamnya orang tua di rumahdanpara guru di sekolah.

2. FUNGSI PENDIDIK
            Menurut Ki HadjarDewantara, fungsipendidikantara lain[1] :
1.      Menjadicontoh/teladan
2.      Menjadipenggerakbilaberada di tengah-tengah
3.      Mengikutisambilmengawasidaribelakang

Seorangpendidikharusmemilikikewibawaan.Kewibawaanadalah factor diri yang dapatmenimbulkan rasa segandanpercayasehinggasiswapatuhmengikutianjuran guru karenaadanya rasa hormatdanperasaansenang.